Artikel ini saya ambil dari jawapos, jika anda ingin lebih banyak informasi silahkan menuju ke sumbernya langsung, namun jika anda masih 'betah' disini silahkan menikmati :)

Barisan pembalap Formula 1 2010 hampir komplet. Di antara total 26 kokpit yang tersedia, sebanyak 21 sudah terisi. Tinggal lima mencari
pengemudi. Dua di tim "lama", tiga di tim baru. Siapa punya harapan?


libur Natal dan tahun baru, barisan pembalap Formula 1 2010 terisi begitu cepat. Hanya beberapa pekan lalu, masih sekitar separo kokpit lowong. Sekarang, hanya lima kokpit tersisa.

Dari barisan tim "lama," tinggal Renault dan Sauber-Ferrari yang belum komplet. Masing-masing baru punya satu pembalap. Robert Kubica di Renault, Kamui Kobayashi di Sauber. Dari barisan tim baru, tinggal Campos Meta dan US F1 yang belum komplet. Campos masih menyeleksi rekan untuk Bruno Senna, US F1 masih punya dua kokpit belum terisi.

Siapa bakal mengisi kokpit-kokpit kosong itu? Kalau melihat para pembalap yang masih
available, maka Nick Heidfeld merupakan nama terbesar. Pembalap 32 tahun itu tiba-tiba kehilangan pekerjaan setelah BMW menyatakan mundur dari F1.

Semula, banyak orang menduga Heidfeld bakal dicomot oleh Mercedes GP, menjadi rekan untuk Nico Rosberg. Ternyata, Mercedes justru membuat sensasi, merekrut Michael Schumacher untuk tiga tahun ke depan.


Alhasil, hingga sekarang, Heidfeld masih mencari pekerjaan.


Kalau melihat tim-tim yang lowong, wajar bila kita mengasumsikan Heidfeld bakal "diselamatkan" oleh Sauber-Ferrari. Tim itu pada dasarnya masih sama dengan BMW-Sauber yang bubar, kini dipimpin kembali oleh sang pendiri di era 1990-an lalu: Peter Sauber.

Heidfeld pada awal dekade ini juga pernah membela Sauber, sehingga dia tak perlu adaptasi seandainya berlabuh lagi di Sauber-Ferrari.

Baru-baru ini, Heidfeld pernah menyatakan keinginan untuk bergabung di tim yang "benar." Dia tak mau sembarang bergabung di tim baru. Sehingga, kemungkinan dia ke Sauber menjadi semakin kuat.

Heidfeld juga pernah memuji prospek Sauber-Ferrari. Sebab, dia tahu betul kalau mobil tahun depan sudah dikembangkan oleh BMW sebelum menyatakan mundur. "Saya tak ingin meremehkan tim-tim baru yang masuk F1, tapi Sauber pasti akan punya performa baik tahun depan," ucapnya seperti dilansir
Autosport.

Meski demikian, bukan berarti Heidfeld bakal bergabung begitu saja. Lawannya sekarang adalah duit.


Sauber memang nama kondang, tapi tim itu tetap butuh duit cukup untuk memastikan masa depan yang langgeng. Bahwa mereka merekrut Kamui Kobayashi menunjukkan itu. Pembalap Jepang itu memang hebat, tapi jangan heran kalau dia "dibantu" oleh sejumlah sponsor asal Jepang.


Kalau ada pembalap lain datang menawarkan sponsor, jangan heran kalau Sauber memilih duit, bukan Heidfeld.

Bicara soal duit, faktor itu pula yang mungkin menentukan kokpit-kokpit lowong lain di F1. Termasuk Renault, yang pada prinsipnya sudah bukan lagi "Renault."


Tim itu sudah dibeli oleh Genii, milik Gerard Lopez. Nama boleh pabrikan, pola kerja mungkin sudah berubah seperti tim independen. Dana tak lagi berlimpah, segala sektor harus dimaksimalkan. Karena di kokpit utama sudah ada pembalap "mahal" Kubica, jangan kaget kalau kokpit kedua diisi pembalap yang membawa duit.


Kandidatnya? Ada dua. Bertrand Baguette (Belgia) dan Ho-Pin Tung (Tiongkok). Karena Tiongkok pasar supermenarik, maka Ho-Pin Tung punya kans lebih besar. Apalagi kalau ini terwujud, maka Ho-Pin Tung bakal menjadi pembalap Tiongkok pertama di F1! Sejarah punya nilai marketing tinggi!

Baguette sendiri juga menjadi ancaman bagi Heidfeld. Juara Formula Renault 3.5 itu sudah menjalani uji coba bersama Sauber, awal Desember lalu.


Kapan lima kokpit lowong itu bakal terisi? Satu atau dua mungkin bakal diumumkan dalam hitungan hari. Untuk sepenuhnya terisi, mungkin kita harus menunggu sampai akhir Januari 2010. Tim-tim memang masih punya waktu sampai saat itu, karena uji coba baru akan dimulai pada awal Februari.

Sambil menunggu, perhatikan pula beberapa nama kondang yang disebut masih berpeluang balapan. Antara lain:
Test driver McLaren Pedro de la Rosa, plus juara dunia 1997 Jacques Villeneuve. (*)

Artikel Terkait